Luar Biasa. Akar Bajakah dari Kalimantan Tengah Bisa Obati Kanker
Kekayaan alam di Indonesia sangatlah banyak. Salah satunya dari Kalimantan Tengah dimana terdapat suatu tumbuhan yang dalam bahasa lokal disebut dengan Akar Bajakah ternyata mampu menyembuhkan penyakit kanker.
Hutan Kalimantan yang masih asri ternyata menyimpan kekayaan alam yang tak terduga, salah satunya dalam bidang kesehatan.
Informasi ini didapat dari hasil karya 2 orang siswi di Kota Palangka Raya yang meneliti Akar Bajakah sebagai obat kanker. Dan semoga hasil penelitian awal ini bisa menjadi penelitian lebih lanjut terkait khasiat dari tanaman ini.
Sebenarnya Tanaman khas Kalimantan Tengah ini sudah lama dipakai sebagai penyembuh berbagai macam penyakit secara turun-temurun oleh nenek moyang suku Dayak yang berada di Kalimantan Tengah. Selain itu dalam kehidupan sehari-hari akar Bajakah juga sering digunakan sebagai penghapus dahaga bagi orang-orang suku dayak yang sedang berada dalam hutan. Akar tersebut cukup dipotong pada batangnya sampai akhirnya mengeluarkan air dan diminum.
Adapun Tanaman ini tumbuh secara liar di lahan gambut hutan pedalaman Kalimantan. Tanaman ini memiliki bentuk batang yang bersulur dan tumbuhnya pun dengan cara merambat. Kadang bisa ditemui ketinggian tanaman ini merambat bisa mencapai 5 meter bahkan hingga ke puncak pohon lain yang dirambatinya.
Dari hasil penelitian 2 orang siswi tersebut, melalui pengujian laboratorium, ternyata tanaman Bajakah memiliki kandungan 40 macam zat penyembuh kanker di antaranya saponin, fenolik, steroid, terpenoid, tannin, alkonoid dan terpenoid.
Akar Bajakah ini biasanya hidup di lokasi rimbun dimana sinar matahari tak banyak masuk karena tertutup rimbunnya hutan. Biasanya ditemui pada kondisi lembab dan sejuk didalam hutan.
Untuk mengolah tanaman bajakah menjadi obat kanker, prosesnya cukup mudah untuk dilakukan melalui pengeringan dibawah sinar matahari. Setelah kering, tanaman tersebut di cacah. Kemudian, tumbuk hingga menjadi bubuk dan rebus.
Satu gram bubuk bajakah direbus dengan air selama 30 menit dan minum air rebusan tersebut sebagai pengganti air minum setiap hari.
Warna rebusan air bajakah seperti teh dan rasa yang hambar. Namun, hanya mengonsumsinya dalam dua bulan mampu menghilangkan tumor.
Dengan adanya temuan ini maka sepatutnyalah kita semua menjaga keasrian dan keragamannya agar senantiasa bisa memberi manfaat bagi generasi selanjutnya.
Demikianlah artikel ini dibuat, semoga bermanfaat.